Saya ? Saya adalah seorang siswa yang kini duduk di kelas X-1 di SMA Negeri 1 Cisarua yang katanya disebut kelas SBI . Jujur saja, awal masuk sekolah ini penuh dengan rasa ketidakikhlasan dan penuh tekanan .
Mengapa ? Karena selulusnya saya di SMP Negeri 1 Padalarang , saya mendapatkan nilai NEM yang lumayan , 34,95. Lantas saya mendaftar di salah satu sekolah bergengsi di Kota Cimahi bersama kawan-kawan dekat saya , tanpa mengikuti testing.. kami langsung diterima karena sekolah tersebut menerapkan sistem pembobotan NEM , betapa bahagianya saya bisa diterima di sekolah bergengsi tersebut bersama dengan kawan-kawan …. Tapi apa yang terjadi ? Pagi hari sebelum daftar ulang ke sekolah tersebut , ibu saya cepat-cepat membangunkan, kiranya memang mau mengajak untuk pergi ke sekolah tersebut untuk mendaftar ulang … TANPA DIKIRA , saya dipaksa testing ke sebuah sekolah rintisan bertaraf internasional (RSBI) SMA Negeri 1 Cisarua saat itu juga . Tahukah kamu bahwa saat itu perasaan saya sangat kecewa ! Ibu yang seharusnya pengertian kepada putrinya tersebut malah hendak memilihkan sekolah yang terpencil , jarang kendaraan umum dan yang pasti saya tidak akan berSMA dengan sahabat saya lagi . Saya menangis sejadi-jadi , hingga ibu benar-benar marah …. dan saya pun terpaksa melangkahkan kaki menuju depan rumah,menaiki mobil yang sudah ada ayah dan ibu didalamnya, sepanjang perjalanan menuju SMA Negeri 1 Cisarua sungguh tak mengenakkan , jalan menanjak dan berlubang sungguh menambah kekesalan aku saja ! Sesampainya di depan gerbang SMA Negeri 1 Cisarua , ibuku berkata “Ini neng , sekolah kamu nanti… “ , aku hanya bisa menjawab “huh .. iyalah terserah mamah aja !” … Lantas aku memasuki ruang test tulis bersama teman-teman lainnya, sungguh sebuah pemaksaan ! Saya mengerjakan 100 Soal tersebut dengan setengah hati , tanpa pikir langsung jawab , karena semuanya hanya Pilihan Ganda… dan dengan senang hatinya keluar dari ruangan yang nantinya akan menjadi kelasku nanti , X-1 .
Dalam hatiku aku menduga , aku takan lulus , karena aku hanya mengerjakan soal-soal itu asal-asalan … tapi apa yang terjadi ? AKU DITERIMA di kelas RSBI dan aku sangat KECEWA mendengar kabar tersebut ! Aku berusaha sebaikmungkin menjelaskan semua perasaanku … tapi ibuku hanya berkata “terserah apa kata intan , Intan mau cari sekolah lagi juga boleh .. tapi ini sekolah pilihan mamah , kalau di kota , takut terbawa arus …dan mamah tau memang sekolah kesana jauh dan jarang angkot , tapi mamah Cuma mau mengingatkan , perjuangan untuk sukses , bukan dari sekolah bergengsi di tengah kota , tetapi proses terhadap usaha untuk maju dari setiap orang …. Mau cari sekolah lain juga boleh …” Sungguh kata-kata it uterus terbayang diotakku sampai dihari saat terakhir daftar ulang , aku baru saja sadar , bahwa tak perlu sekolah di kota dengan sahabat SMP saja .. keberhasilan bukan terdapat dari situ..tetapi bagaimana seseorang mau bekerja keras dan berpikir rasional untuk meraih masa depan yang cerah ! Pukul 11.00 , hari Jum’at 2008 (tanggalnya lupa tapi kalau gak salah 5 Juli) saya memohon maaf pada ibu dan langsung meminta untuk segera mendaftar ulang karena batas akhir pendaftaran adalah hari ini pukul 13:00 …. Ibuku sangat terharu , tanpa pikir panjang ,kita langsung melesat ke Cisarua dan mendaftar ulang ….
Memang sempat terlintas keinginan untuk bersekolah di kota , tapi akhirnya ….
Cobaan begitu berat di dua bulan pertama masuk di kelas X-1 .
Saya tak punya teman !
Saya duduk di barisan laki-laki sendirian , melihat teman yang lain sepertinya mulai dapat teman … sedangkan saya hanya duduk sendiri di tengah anak laki-laki … Ingin menangis saat seperti itu , melihat yang lain punya “kumpulan teman” sedangkan saya tidak ….
1 Bulan pertama saat masih punya antar jemput sekolah memang terasa tidak capek … tetapi setelah ibu hanya menyediakan antar jemput hanya untuk sekali antar dan tidak dijemput saat pulang , saya merasa SANGAT TERSIKSA ! saya yang belum terbiasa menunggu angkot sampai berjam-jam karena sangat langka , sekalinya dapat angkot selalu penuh … penuh sesak ! Kalau sampai dirumah , saya langsung ngomel-ngomel dan nangis pada ayah ibu saya ….
Waaaaaaaaaaaaaaah berat deh !
Setelah 4 bulan , mulai bisa beradaptasi , berani menyapa dan bertanya kepada teman sekelas… sampai akhirnya kami membentuk sebuah “kelompok pertemanan” dan sangat terpecah-pecah di kelas X-1 … akhirnya setelah salah seornag dari kami berkonsultasi kepada wali kelas kami Ibu Nhovy Chovija , ibu berpesan pada sebagian dari kita agar dapat mengajak teman yang lain untuk bersama-sama memajukan X-1 dan jangan langsung melakukan spekulasi dengan menyuruh semua unsur kelas dapat bergabung ….. tapi kita berjumlah 14 Orang berkesepakatan …
10 November 2008Hari itu sepulang pelajaran tambahan , 14 Orang dari kami mengadakan rapat bersama di plasa … dan hasilnya AWFC … AWFC ? Asep Warman Fans Club … Kami menamai kami dengan sebutan seperti itu karena kami mengagumi karya-karya Asep Warman , XII Ipa 2 dan anak bina siswa juga … AWFC hanya sebuah nama , nama untuk lebih mengakrabkan kita satu sama lain … kami tak bertujuan untuk so eksis unjuk gigi di smancis, tapi kami cumin ingin X-1 memang satu ! dan kami memulainya dari 14 orang terlebih dahulu , kerena 14 oenag ini paling gampang diajak kompromi di antara yang lain … semoga suatu hari nanti kita benar-benar bisa menyatukan X-1 seluruhnya …
We Are :
1. Amallia Oktavianti
2. Annisa Nafisah Rais
3. Angeliek Muller
4. Aruni Dinan Hanifa
5. Asri Karwati
6. Aurora Annisa
7. Febrianna Cesilia
8. Fitri Sulistyaningrum
9. Intan Munawwaroh
10. Neng Kokom Komariah
11. Rizqa Fajar Rahmawati
12. Siska Yuliani
13. Susi Susilawati
14. Wulan Kamilia Afnan
Inget kami hanya bertujuan untuk menyatukan kami dan ini bukanlah suatu organisasi … AWFC HANYA NAMA !
Hari demi hari kita lewati bersama dengan damai , hingga akhirnya terjadi perpecahan ……
To be continued
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar